SUMPAH YANG MEMBAKAR


Oleh: Habib Muchsin Bilfagih, S. Ag
Ketika MU menumbangkan Milan di Old Trafold, teman saya marah dan melemparkan caci maki ke kubu Milan. Mengapa? Mungkinkah sahabat saya itu sedang kalah judi taruhan? Atau menilai Milan bermain kurang bermutu? Ataukah sahabat itu sangat benci dengan MU?
Pertanyaan-pertanyaan di atas agaknya belum mewakili kebenaran maksud yang ada di benak sahabat saya.
Hampir 10 tahun terakhir ini AC Milan telah menjadi klub dambaan sahabat saya, sejak era nama-nama bintang top dunia diantaranya Ruud Gullidd, Frank Ridjkaard serta Marco Van Basten berjaya di AC Milan, sahabat ini pun telah maniak dan fanatik terhadap klub yang bermarkas di kota Milano itu. Dalam fikirannya, AC Milan selalu yang terbaik dan harus lahir sebagai pemenang ditiap kompetisi terutama di laga Liga Champions, dan itu telah menjadi sumpah sahabat saya serta kali ini dia terbakar dengan sumpahnya. Kali ini saya perlu menjelaskan pada pencinta bola, bahwa dalam dunia sepak bola, kita tidak boleh berada pada ruang pencinta yang dihias dengan fanatis buta, taklid buta! Karena kita akan di hadapkan dengan hukum alam yang mendefinisikan “Bola itu Bundar“ artinya kalah itu giliran, menang itu gantian. Hal ini bersesuaian dengan setiap klub akan terjadi rotasi pergantian pemain, yang dalam siklusnya ada pemain pembawa faktor keberuntungan, ada pula pembawa faktor kurang beruntung.
Semua pemain telah memiliki nilai rata-rata! tekhnik yang mapan dan potensi bakat yang terlatih. Ini berarti yang menjadi faktor penentu adalah soal non tekhnis. Jika demikian, tentunya pencinta My Soccer akan bertanya, “seperti apakah faktor non tekhnis yang mempengaruhi citra permainan itu?“, “Non tekhnis semacam bagaimanakah yang turut mempengaruhi, menang atau kalah bagi setiap tim itu ?“
Berikut, saya akan mencoba menggiring pembaca untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan: Angka keberuntungan, faktor kemujuran, pengaruh faktor “X”, tafsiran psikologis, perhitungan secara inmaterial dan tafsiran unsur Qauniyah.
Walaupun rumusan di atas hanyalah bersifat subjektif, namun yang pasti faktor subjektif pun akan turut menjadi penentu bagi sebuah kemenangan dalam permainan. Ada beberapa contoh yang merupakan faktor “X” untuk difahami bersama:
1. Perhitungan angka menang-kalah itu sangat dipengaruhi oleh faktor bulan di langit, dalam hal ini perhitungan bulan Hijriyah
2. Tempat dan lokasi pertandingan, hal ini menjadi penting untuk menghitung, apakah klub itu pada pihak menyerang atau yang di serang
3. Kostum yang digunakan oleh klub, dalam hal ini warna kostum ikut atau turut mempengaruhi angka kemujuran bagi sebuah klub
4. Nama pelatih juga membawa pengaruh pada tim.
5. Nama kapten keseblasan juga memberikan pengaruh kepada tim.
6. Faktor unsur Qauliyah dan Qauniyah yang terletak pada tim itu dengan lokasi pertandingan.
Catatan di atas sifatnya subjketif karena tidak menyangkut nilai tekhnis, kualitas, mutu tim dalam melakukan sebuah permainan. Unsur Qauniyah atau faktor subjektif akan tunduk pada unsur Qauliyah atau faktor objektif, artinya faktor nontekhnis hanya bisa berpengaruh ketika faktor tekhnis normal. Contoh, tim Argentina vs Brazil; Spanyol vs Inggris; Italia vs Prancis. Tim-tim tersebut unsur Qauliyahnya normal, tekhknik permainannya sama. Memiliki kelas dan kualitas yang sama sehingga siapapun akan selalu kesulitan untuk menafsirkan siapa yang akan menjadi pemenang diantara mereka jika dirumuskan dengan perhitungan Qauliyah atau objektif, itulah sebabnya faktor “X” sangat di tentukan oleh unsur Qauniyah (unsur alam) sebagai contoh unsur-unsur yang tertulis di atas.
Berbeda dengan pertarungan dua tim yang tidak berimbang, unsur Qauliyahnya tidak normal contoh; Brazil vs Indonesia; Jerman vs Brunei; Belanda vs Laos, ini artinya unsur Qauliyahnya tidak normal, mutu dan kualitasnya berbeda, penonton sepak bola mudah menebak siapa yang akan menang. Hal ini unsur Qauniyah tidak akan mempengaruhi perhitungan angka menang dan kalah itu. Mari kita berkaca pada pengalaman kemarin ketika terjadi pertarungan antara Manchester United vs AC Milan. Dalam perhitungan unsur qauniyah secara umum bulan/tahun 2010 unsur qauniyah berpihak pada MU. bahkan Lebih jauh lagi 2010 adalah tahunnya MU dan Chelsea artinya angka kemujuran akan berpihak kepada dua tim tadi, mengapa? dua tim ini memiliki unsur qauniyah yang cukup syarat, dengan demikian faktor alam akan berpihak kepada mereka.
Mari kita lihat kembali pertarungan MU vs AC Milan yang kemarin terjadi tepat pada 26 hari bulan di langit yang berarti menyerang kalah diserang menang. Yang dimaksud dengan menyerang kalah diserang menang adalah, Milan mendatangi markas MU, artinya AC Milan menyerang dan MU diserang. Selanjutnya AC Milan menggunakan kostum yang lebih keras dibanding MU. Belum lagi faktor psikologis bahwa Milan memikul beban harus menang, maka unsur-unsur inilah yang telah mempengaruhi kemenangan MU sekaligus kekalahan bagi Milan. Dan hal ini sesuai dengan prediksi saya pada 2 edisi sebelumnya (24/2).
Bagi pembaca yang setia, kali ini saya belum begitu gamblang menjabarkan tentang keilmuan pada unsur qauniyah, tentunya akan semakin kita fahami lebih akurat jika pecinta bola membaca tulisan saya secara continue.
Berikut prediksi singkat saya tentang pertarungan Chelsea VS Intermilan: bermain di kandang Chelsea pada 1 hari bulan di langit, ini berarti menyerang menang diserang kalah, yang mendatangi menang, didatangi kalah. Jika Inter menggunakan kostum putih dan Chelsea biru, berarti Inter hanya memperkecil kemenangan. Ayo ikuti terus!



Tidak ada komentar:

Pages