Peresmian Masjid Pertama Tumbak |
Cikal bakal penduduk
desa Tumbak adalah rombongan nelayan Bajo Tilamuta dibawah pimpinan
punggawanya, Sya’ban Mau. Sejarah desa Tumbak telah dibukukan oleh Syekh
Abdusamad Bachdar pada bagian akhir dari buku syair karangannya yang berjudul
Wasiat Ayah, Cet. Pertama, 1957.
Dalam sejarah pembukaan
desa Tumbak kita jumpai beberapa tokoh pelaku sejarah yang tercatat sebagai
berikut;
- Sya’ban Mau, Punggawa Bajo Tilamuta, pimpinan rombongan nelayan Bajo Tilamuta terdiri dari sepuluh buah perahu soppe, beranggotakan 67 orang. Mereka inilah yang menjadi cikal bakal penduduk desa Tumbak.
- Syekh Abdusamad Bachdar, pembukaan desa Tumbak atas tawaran dan izin Hukum Kedua Belang dengan persetujuan dan pengukuhan oleh Hukum Besar Ratahan. (Kisahnya dijelaskan dalam lembaran-lembaran berikut).
- Hukum Kedua Belang dan Hukum Besar Ratahan, Rulan Maringka dan Supit. Masing-masing selaku pemberi izin pembukaan desa Tumbak kepada Abdusamad Bachdar dan rombongan nelayan Bajo Tilamuta pimpinan Sya’ban Mau dan memberikan persetujuan serta pengukuhan
- Hukum Tua Wioi, Woyulo, Hukum Tua Minangan dan Tatengesan, E. Pontororing, Hukum Tua Bentenan, Z. Tomodatu. Ketiga Hukum Tua tersebut menyertai rombongan Hukum Besar dan Hukum Kedua dalam kunjungan resmi mereka yang pertama kali ke Tumbak. Kunjungan tersebut adalah kunjungan pengukuhan dibukanya Tumbak sebagai desa nelayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar