Al Hikam Cinta Indonesia dan Tradisi Halaqah

Salah satu fokus kerja Yayasan Al Hikam Cinta Indonesia (ACI) semenjak didirikan, yakni Halaqah. Halaqah secara bahasa bermakna lingkaran. Istilah ini biasa dipakai untuk menyebut majelis-majelis kajian di Masjid Nabi. Sekarang, apa yang dilakukan di Masjid Nabi itu berusaha dihidupkan lagi. Forum-forum kajian keislaman dalam bentuk kelompok-kelompok kecil pun diadakan, dan disebut dengan halaqah. Disamping meniru majelis-majelis kajian di Masjid Nabi, forum-forum ini juga diilhami oleh forum pembinaan intensif yang dahulu dilakukan oleh Nabi saw di rumah sahabat Arqam bin Abil Arqam. Dengan forum intensif inilah Nabi saw telah berhasil mencetak para As-Sabiqunal Awwalun, yang kemudian senantiasa mendampingi Nabi saw dalam dakwah.
Ilustrasi Halaqah Zaman Dulu
Halaqah bisa didefinisikan sebagai sebuah wahana tarbiyah (pembinaan), berupa kelompok kecil yang terdiri dari murabbi (pembina) dan sejumlah mutarabbi (binaan), dengan manhaj (kurikulum) yang jelas, dan diselenggarakan melalui berbagai macam sarana (perangkat) tarbiyah.

Habib Muhsin Bilfagih, selaku pendiri Yayasan ACI sekaligus murabbi, menjadi narasumber tetap dalam kajian-kajian keagamaan dan kebangsaan bagi jamaahnya. Semenjak membuka majelis berbasis halaqah di Kota Tarakan, beliau telah banyak memberikan materi-materi mendalam tentang keislaman. Mulai dari ilmu fiqh, tasauf, hingga perbandingan agama-agama.
Suasana Halaqah Ketika Di Majelis Ta'lim ACI Tarakan
Kini, setelah hijrah di Manado, halaqah tersebut terus dilanjutkan. Sebut saja agenda rutin pembacaan amaliah yang dilanjutkan dengan tausiah beliau setiap malam Rabu. Kajian ilmu Falaq setiap malam Senin dan pembahasan Ilmu Tasauf setiap malam Selasa. Semua agenda ini dilaksanakan di kediaman beliau, yang juga menjadi markas besar ACI.

Selain agenda rutin di mabes, Habib juga intens mengadakan halaqah di Cabang-cabang ACI di beberapa daerah. Hal ini beliau lakukan sebagai wujud dari konsistensi dalam menjalankan dakwah. Bagi Anda yang berada di wilayah Sulawesi Utara, ada beberapa daerah yang selalu beliau kunjungi untuk mengadakan halaqah, diantaranya adalah, Tanawangko (Minahasa) setiap malam Sabtu, serta Bitung setiap malam Kamis.  

Tidak ada komentar:

Pages