KEGUNDAHAN ITU, BERNAMA “CINTA”
Manusia tidak bisa merealisasikan urusan ibadah, kecuali bila manusia itu:
mengenal yang disembahnya
mengetahui metode menyembahnya
menyembahnya dengan ikhlas
Berawal dari Cinta …
Kekuatan apakah yang lebih besar, sekaligus yang lebih indah, di dunia ini selain cinta? Energi apakah yang lebih kuat kuasanya selain cinta? Daun-daun yang gugur, yang memberikan kesempatan kepada daun-daun yang lebih muda untuk tumbuh, induk ayam yang mengundang anak-anaknya saat menemukan makanan, seorang ayah yang rela membanting tulang dan peras keringat, seorang ibu yang ikhlas bangun di tengah malam saat mendengar bayinya menangis, bukankah semuanya itu disebabkan oleh cinta? Bahkan kumbang-kumbang butuh mendatangi bunga-bunga untuk bertukar fungsi, memberi dan menerima, karena cinta. Sekian milyar planet diikat oleh cinta dalam garis edarnya dan cinta itu pulalah yang menentukan batas geraknya yang pasti. Meteor langitpun akan terbakar setiap kali menuju bumi karena cinta.
Secara “genetika”, alam raya terbentuk oleh untur-unsur cinta, dan cinta ini mengisi setiap butir atom, setiap helai molekul, setiap wujud partikel. Mata rantai kehidupan, eksosistem alam, semuanya dibangun oleh cinta, dan digerakkan pula oleh energi besar bernama cinta ini. Di manakah ruang yang kosong tanpa cinta mengisi di dalamnya? Di manakah bagian hampa tanpa cinta yang mengisi setiap ruangnya? Ketika bumi dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Adam dan Hawa, bumi pun telah diberitahu bahwa manusia pertama yang akan menempatinya adalah sepasang cinta.
Dan fisika kehilangan salah satu bagian yang terpenting selain gaya gravitasi bumi. Newton terlalu terlena dengan penemuannya saat ia menyaksikan sebutir kelereng yang jatuh dari menara, sebuah apel yang terlepas dari dahan pohonnya. Ia terlalu hanyut dalam keterpesonaan menyaksikan gaya tarik-menarik itu, hingga tak pernah terpikir dalam pikiranya bahwa ada yang lebih indah dan lebih kuat dari gaya gravitasi bumi. Yakni gaya garavitasi hati. Newton terlalu asyik dalam penemuannya bahkan ia mampu menciptakan sebuah rumus tentang gaya grafitasi tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar