Jakarta, NU Online Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mengingatkan, Islam, sebagaimana agama-agama lain, pada dasarnya baik menurut ajaran murninya. Agama samawi ini terkesan menjadi buruk karena ada sejumlah kepentingan yang menungganginya. Menurut Hasyim, kepentingan tersebut tak hanya datang dari luar tapi bisa juga dari penganutnya sendiri. Konflik antarumat beragama, misalnya, lebih banyak dipicu oleh kepentingan politik atau ekonomi ketimbang oleh ajaran agama itu sendiri. “Itu karena bukan berdasar pada kemurnian ajaran, tapi karena kepentingan-kepentingan tertentu,” tuturnya sebagaimana disiarkan sebuah stasiun televisi swasta di Jakarta, Ahad (23/9) siang. Mantan Ketua Umum PBNU ini menjelaskan, sejatinya agama Yahudi, Nasrani, dan Islam adalah agama serumpun. Ketiganya sering dikenal dengan sebutan al-hanafiyah al-samhah (yang lurus dan toleran). “Tapi kalau sudah masuk kepentingan non-agama, seperti politik, semuanya menjadi kacau,” ujarnya. Ditambahkan, selain pemahaman yang benar, umat Islam juga dituntut menggunakan cara-cara yang baik dalam mengomunikasikan ajaran. Keberhasilan Walisongo dalam mendakwahkan Islam di Nusantara tak lepas dari kebijaksanaannya dalam menyampaikan ajaran. “Karena cara membawakan yang tidak benar, Islam bisa dituduh sebagai tidak benar,” katanya. Hasyim menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk menampilkan karakter Islam yang ramah. Selain untuk menciptakan suasana yang harmonis, karakter ini akan menyelamatkan Islam dari citra yang negatif di mata orang lain. Redaktur: Mukafi Niam Penulis : Mahbib Khoiron
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar