!!! TAHUN ALIENASI ITU HARUS PERGI !!!

!!! TAHUN ALIENASI ITU HARUS PERGI !!!
(Refleksi Awal Tahun)
oleh: Taufik bill Fagih

Di antara nikmat Tuhan yang besar ialah: Dia telah menempatkan kita pada suatu negeri dengan kekayaan yang berlimpah. Begitu indahnya negeri ini, hingga bangsa lain menyebut pulau-pulau di Indonesia sebagai “untaian zamrud di katulistiwa.” Kemudian, selama puluhan tahun, dengan izin Tuhan kita hidup makmur, hingga bangsa lain melihat negeri kita sebagai salah satu “macan Asia yang sedang bangkit.” Kita dicukupi dalam sandang, pangan, dan papan. Tiba-tiba kemakmuran yang kita bangun dengan susah-payah diporak-porandakan oleh “badai” yang sulit berlalu. Tahun-tahun kemarin Indonesia dihiasi berbagai macam musibah. Indonesia dikunjungi berbagai macam beban multy-krisis yang berkepanjangan. Kita sudah dihantam dengan Tsunami, kebakaran, lumpur lapindo, kelaparan dan berbagai kecelakaan. Hari ini dada kita sesak karena harga-harga melambung tinggi. Jutaan saudara kita kehilangan pekerjaan. Lebih banyak lagi yang terjerumus ke dalam jurang kemiskinan. Yang masih bekerja dibayang-bayangi ketakutan bakal dirumahkan. Ketika dua ratus orang Indonesia tertawa renyah menukarkan dolar mereka, dua ratus juta saudara kita yang lain harus mengurut dada karena sulitnya mencari rupiah. Belum lagi kasus-kasus kekerasan yang menghiasi bangsa ini. Atas nama agama, mereka memporak-porandakan bangunan-bangunan yang ada di Indonesia; Hotel, tempat hiburan, bahkan tempat suci sekalipun (masjid, gereja maupun tempat ibadah sebuah aliran kepercayaan). Mengerikan. Tahun-tahun kemarin, langit Indonesia kelabu.

Kita tidak tahu berapa persen orang Indonesia yang mengakhiri kehidupannya di tahun kemarin dengan perasaan tidak berdaya. Mereka berada pada berbagai lapisan. “Petani” yang tanahnya digusur tanpa mendapat ganti rugi yang memadai. Sopir taksi yang setiap saat bisa “digorok lehernya”. Para pencari kerja yang tidak tahu apakah ia mendapat pekerjaan atau malah kehilangan uangnya. Gadis-gadis desa yang dilemparkan ke negeri asing tanpa perlingdungan kerja, setelah keluarganya menghabiskan kekayaan untuk “membiayai” mereka. Para pengusaha yang sewaktu-waktu bisa bangkrut, bila bertentangan dengan kepentingan pengusaha yang lebih besar. Rakyat yang tidak tahu bagaimana menghindar supaya tidak menjadi korban penyalah-gunaan wewenang kaum birokrat. Para menteri yang gagal memimpin harus siap di”buang” (resufle). Para pengikut aliran kepercayaan yang berbeda dengan maenstreem harus siap diterror dan kehilangan tempat suci mereka karena dibakar massa.

Rasa tidak berdaya yang sudah menyebar luas ini disebut keterasingan (alienasi). Banyak orang tidak mengerti lagi aturan main yang benar. Mereka berhadapan dengan situasi yang tidak pasti. Mereka tidak dapat menentukan perilaku yang mereka kehendaki. Mereka kehilangan kemauan bebasnya. Tahun alienasi itu harus pergi.

Atas nama keadilan, SAYA, menghimbau kepada seluruh warga Indonesia, khususnya Samarinda agar pada tahun 2008 M/1429 H s/d seterusnya untuk hijrah dari keterpurukan:
• Berikan “aransement” kehidupan yang adil buat bangsa ini
• Mainkan “musik” perdamaian untuk Negara ini
• “Nyanyikan” lagu kesejahteraan untuk rakyat di negeri ini
• Bebaskan mereka, untuk “mengekspresi” keyakinan mereka
• Lahirkan “performance” dalam keberagaman dengan penuh toleransi.

Salam damai untuk kita semua. Selamat tahun baru 1429 H dan 2008 M.

Tidak ada komentar:

Pages